Singgung Soal Pendidikan, Bacagub Banten Airin Rachmi Diany Ingin Sistem Zonasi Dievaluasi

TANGSEIFE.COM – Bakal calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany berharap sistem zonasi sebagai jalur peserta didik untuk masuk sekolah dapat segera dievaluasi.

Hal itu diungkapkan Airin Rachmi Diany dalam acara Kopdar Relawan yang diselenggarakan di wilayah Ciputat, Kota Tangsel, Sabtu, 21 September 2024.

Bukan tanpa alasan, perempuan berusia 48 tahun tersebut  mengungkapkan, pasalnya selama dia menjabat sebagai Wali Kota Tangsel dan melakukan sosialisasi terjun ke masyarakat seringkali mendapatkan keluhan terkait sistem tersebut.

“Tentunya saya berharap akan ada evaluasi yang terbaik seperti apa, karena kan tujuannya tadi untuk sekolah unggulan merata dan anak-anak pintar itu tidak hanya dalam satu sekolah saja,” kata Airin.

Ia menerangkan, tujuan diberlakukannya sistem zonasi adalah agar sekolah unggulan bisa merata, namun kebijakan tersebut sulit diterapkan secara merata diseluh wilayah.

“Saya ikut dalam sejarah saat penentuan zonasi sekitar 7 tahun lalu, karena saya saat itu masih Walikota Tangsel, biasanya Menteri Pendidikan sering ke Puspiptek, saya sering bertanya mengenai zonasi ini tujuannya apa, tujuannya adalah dalam rangka mendorong kami para kepala daerah agar tidak ada lagi sekolah-sekolah unggulan, tapi bagaimana sekolah ini merata di seluruh daerah,” ungkapnya.

Airin menyebut, saat itu dirinya sempat mengutarakan pendapatnya bahwa sistem zonasi akan sulit diterapkan di wilayah Tangsel.

Pasalnya sebagai wilayah baru, saat itu sarana pendidikan di kota bermotto Cerdas, Modern dan Religius dinilai belum siap menerapkan sistem zonasi.

“Saya sempat sampaikan saat itu bahwa Tangsel sepertinya akan agak sulit karena kita sebagai daerah baru, kita juga SD waktu itu masih SD inpres kita bangun sekolah juga dua sampai tiga lantai, smp juga ada penambahan dan lainnya,” ungkapnya.

“Tapi karena itu kebijakan (pemerintah) pusat kita ikutin kan, kan ada permasalahan yang zonasi perbatasan dan segala macam, apalagi untuk Ciputat dan Ciputat Timur yang rata-rata pada sekolah di Jakarta, hari ini gak boleh lagi,” pungkasnya.