Gala Premier film horor terbaru ‘Pulau Hantu’. (Foto: Agnes/Nyata)

MVP Pictures kembali merilis film horor berjudul ‘Pulau Hantu’. Remake dari film dengan judul sama yang pertama kali dirilis pada 2007 garapan Jose Purnomo.

Film yang menampilkan hantu berwajah rusak atau dikenal ‘Hantu Mangap’ menjadi ikonik pada masa itu dan sukses ditonton banyak orang. Sehingga dibuatlah film ke dua ‘Pulau Hantu’ pada tahun 2008 dan film ke tiganya pada 2012.

Setelah 12 tahun, Remake ‘Pulau Hantu’ digarap sutradara Ferry Pei Irawan, bersama penulis Erwanto Alphadullah. Film itu juga mengangkat isu kesehatan mental yang tanggal perilisan film bersamaan dengan hari Kesehatan Mental Sedunia pada tanggal 10 Oktober 2024.

Co-Producer, Amrit Punjabi menjelaskan, film ‘Pulau Hantu’ versi 2024 secara cerita tidak ada kaitannya dengan tiga film sebelumnya. Film terbaru ini berfokus pada kisah, emosi dan tentu saja teror yang lebih fresh.

“Yang kami tonjolkan kali ini hantunya ada background story-nya. Itu visi besarnya. Yang berbeda lagi di sini, production value dan set lokasinya. Set-nya memperlihatkan satu periode waktu dan 20 tahun kemudian,” jelas Amrit Punjabi di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2024).

Sutradara Ferry Pei Irawan menambahkan, perbedaan yang paling jelas adalah adanya unsur drama keluarga yang kemudian membawa persoalan pada karakter inti.

“Bila karakter Dara kita sebut sebagai protagonis, maka karakter Mala adalah antagonisnya. Itu yang tampak nyata dalam visualnya, bukan sekadar film horor yang menakut-nakuti,” terangnya.

Namun, lanjut pria yang akrab disapa Bang Pei itu, ada persoalan yang subtle namun memberikan dampak lebih besar dalam film tersebut. Yaitu domestic violence semakin sering terjadi sehingga memunculkan pribadi yang ‘sakit’ dan itu kini makin sering terjadi di masyarakat.

“Sering sekali berita di sekitar kita ayah menyiksa anak kandungnya, suami menyiksa istri, kekerasan fisik dan mental karena tekanan kehidupan dan sebagainya. Jadi ada isu kesehatan mental yang kita bawa di film ini,” terangnya.

Bang Pei pun memilih aktris pendatang baru, Amanda Green untuk menghidupkan lagi hantu ikonik itu. Dia beralasan, meski belum punya pengalaman akting, Amanda punya appearance dan karakter yang unik seperti tubuhnya yang tinggi sehingga pas jadi hantu.

Sementara, Amanda Green mengaku sangat tertantang memerankan karakter bernama Mala di film ‘Pulau Hantu’. Karena ini film pertamanya, tantangan paling berat adalah berakting berbagai jenis emosi.

“Walaupun Mala adalah hantu tetapi juga tetap harus dimanusiakan. Karena Mala sendiri punya cerita dan bisa dibilang pembawa ceritanya itu sendiri. Menurut aku, Mala bukanlah villain, karena sebenarnya ia hanya ingin sesuatu yang menjadi haknya. Mala dikatakan sebagai Villain itu relatif dan tergantung sudut pandang,” jelas Amanda.

Selain Amanda, ‘Pulau Hantu’ dibintangi oleh Taskya Namya, Bukie B. Mansyur, Samo Rafael, Cindy Nirmala, Hannah Hannon, Verdi Solaiman, Izabel Jahja dan Patty Sandya.

Berperan sebagai Dara, Taskya Namya memberikan penilaian tentang karakter yang dimainkannya, yang biasanya relate dengan remaja di usia 20-an.

“Di usia itu kita pasti banyak yang ingin bebas bebasnya, sampai kadang melupakan orang tua, apalagi ibu ya. Pesan yang kuat dari Dara disini adalah jangan pernah melawan ibu. Pokoknya restu ibu adalah segalanya. Itu yang aku rasakan,” jelasnya. (*)

Sumber