Sultra1news – Seruan takbir terdengar menggema di Car free Day, jalan Ijen Kota Malang, Minggu (6/10) pagi. Bukan demo anarkis yang berbahaya, melainkan sebuah aksi kemanusiaan yang digagas oleh Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) cabang Malang untuk menyuarakan aksi bela Palestina. Sekaligus mengingatkan semua, sudah 365 hari atau setahun genosida Israel terhadap Palestina.

Genosida adalah kejahatan yang dilakukan Israel dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh bangsa Palestina. Genosida merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan dilarang dilakukan baik dalam waktu perang maupun dalam masa damai. 

Untuk itu YDSF Malang mengajak ratusan pemuda dalam aksi damai di Car Free Day (CFD). YDSF Malang menggandeng komunitas Mahasiswa Solidarty Justice in Palestine dari Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Negeri Malang.

Kegiatan diawali dengan aksi teatrikal dengan merepresentasi jenazah korban serangan Israel yang kemudian dilanjut dengan agenda berbagi semangka gratis untuk para pengunjung CFD di Jalan Ijen. YDSF juga mengajak masyarakat yang ada di CFD ikut serta dalam sesi doa bersama untuk menguatkan perjuangan rakyat Palestina.

Selain itu YDSF juga menyerukan untuk tetap melakukan boikot atas produk-produk pro Israel yang sampai saat ini masih memberikan dukungan dalam setiap serangan yang dilakukan kepada rakyat Palestina.

Serangan tanpa henti dan brutal yang dilancarkan oleh pasukan zionis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, telah menyebabkan banyak kehancuran di hampir seluruh wilayah Palestina, meninggalnya nyawa tak berdosa dan runtuhnya rumah serta fasilitas sosial di sana. Meskipun banyak yang mengetahui tragedi genosida ini telah menginjak 1 tahun, namun sebenarnya sudah 70 tahun lebih penjajahan ini telah dilakukan oleh Israel.

“Adanya aksi ini dapat menjadi sebuah bentuk kepedulian dan simbolik untuk menunjukkan solidaritas kita, sekaligus memberikan penghormatan kepada perjuangan rakyat Palestina,” ungkap Muhammad Azzam, koordinator lapangan dari aksi kemanusiaan yang digagas YDSF Malang.

Menurutnya, kegiatan ini diselenggarakan tidak hanya untuk mengingatkan genosida yang telah terjadi, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga perdamaian, keadilan dan solidaritas terhadap siapapun yang tertindas. Diharapkannya, melalui acara ini, masyarakat dapat lebih memahami kondisi yang dialami oleh rakyat Palestina dan tergerak untuk berkontribusi membantu dengan cara apapun yang bisa mereka lakukan. (*/bua)

Sumber