Harga emas secara umum tetap tidak berubah di Uni Emirat Arab pada hari Selasa, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet.

Harga Emas berada pada 312,04 Dirham Uni Emirat Arab (AED) per gram, secara umum stabil dibandingkan dengan harga AED 312,07 pada hari Senin.

Harga Emas secara umum stabil pada AED 3,639.62 per tola dari AED 3,639.88 per tola sehari sebelumnya.

Ukuran satuan Harga Emas dalam AED
1 gram 312.04
10 gram 3.120,44
Tola 3.639,62
Troy Ons 9.705.83

FXStreet menghitung harga Emas di Uni Emirat Arab dengan menyesuaikan harga internasional (USD/AED) dengan mata uang lokal dan satuan pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan harga pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya untuk referensi dan tarif lokal mungkin sedikit berbeda.

FAQ Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain dari kilau dan kegunaannya untuk perhiasan, logam mulia secara luas dipandang sebagai aset yang aman, artinya logam ini dianggap sebagai investasi yang baik di masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank sentral adalah pemegang Emas terbesar. Dalam tujuan mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa-masa sulit, bank sentral cenderung melakukan diversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan terhadap solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari Dewan Emas Dunia. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank-bank sentral di negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emas mereka.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Treasury AS, yang merupakan cadangan utama dan aset aman. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, sehingga memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset berisiko. Reli di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar berisiko cenderung menguntungkan logam mulia.

Harga bisa bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan terjadinya resesi yang mendalam dapat menyebabkan harga Emas naik pesat karena statusnya yang aman (safe haven). Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sedangkan biaya uang yang lebih tinggi biasanya mempengaruhi logam kuning. Namun, sebagian besar pergerakannya bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sementara Dolar yang lemah kemungkinan akan mendorong harga Emas lebih tinggi.

(Alat otomatisasi digunakan dalam membuat postingan ini.)

Sumber