Pemerintah Kenya memperkirakan akan menerima dana tambahan dari IMF pada akhir tahun ini.

Menurut gubernur bank sentral negara Kamau Thugge, seperti dilansir Reuters, Kenya saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan pemberi pinjaman global untuk mempertimbangkan penggabungan evaluasi ketujuh dan kedelapan dari program dukungannya.

Ia juga menyebutkan pada konferensi pers bahwa pembicaraan tersebut sudah memasuki tahap akhir.

“Kami sedang dalam tahap akhir perjanjian (dengan IMF). Kerangka fiskal sudah disepakati,” kata Gubernur CBK.

Gubernur CBK juga menjelaskan bahwa untuk memperkuat respons Kenya terhadap guncangan jangka pendek, bank sentral telah mulai mengumpulkan dolar AS di pasar valuta asing.

Bank tersebut sebelumnya menyatakan bahwa mereka hanya turun tangan di pasar mata uang untuk mengurangi volatilitas dan tidak memiliki tingkat opsi untuk koin tersebut.

Sebelum adanya perkembangan baru ini, negara Afrika Timur tersebut telah meminta analisis rinci dari Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai bagaimana korupsi dan pengelolaan sumber daya yang buruk mengikis sumber dayanya.

Pada awal Juni, Kenya dan IMF mencapai kesepakatan tingkat staf mengenai evaluasi ketujuh program IMF senilai $3,6 miliar.

Namun, pemerintahan yang dipimpin Ruto terpaksa membatalkan rencana menaikkan pajak dan melakukan pemotongan anggaran pada akhir Juni sebagai respons terhadap protes yang meluas dan berujung kematian, sehingga peninjauan tersebut belum disetujui oleh dewan eksekutif IMF.

Selama demonstrasi, para pengunjuk rasa mendesak IMF untuk tidak memberikan pinjaman lebih lanjut kepada Kenya, dengan alasan bahwa dana sebelumnya dibelanjakan secara sembarangan atau hilang karena korupsi, tanpa meninggalkan bukti mengenai hal ini.

Petisi ini dikeluarkan di kantor pusat IMF di Washington DC, oleh warga Kenya yang tinggal di Amerika Serikat.

Sumber