Kota Mojokerto – Setelah sukses mencuri perhatian dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW), dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024, batik Kota Mojokerto kembali melenggang di JMFW 2025.

 

 

Ajang bergengsi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) – Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan.

 

Dalam penampilan yang kedua di JMFW ini, Pemkot Mojokerto berkolaborasi dengan Dekranasda Kota Mojokerto, serta desainer Isyam Syamsi dengan mengusung tema “The beauty of Wastra Wilwatikta”.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menjelaskan motif dan desain busana batik yang akan ditampilkan di JMFW 2025 menonjolkan perpaduan dari wastra tradisional, batik kontemporer, dan seni teknik shibori dan marbling yang penuh filosofi.

 

“The beauty of Wastra Wilwatikta” merupakan respresentasi kain tradisional yang sarat akan makna budaya, spiritual dan entitas spirit kejayaan Mojopahit yang kaya dengan dengan keberagaman, namun tetap satu, Tan Hana Dharma Mangrwa, Bhinneka Tunggal Ika.

 

“Akan ada 16 look yang ditampilkan, semuanya merupakan kolaborasi antara Pemkot Mojokerto, Dekranasda Kota Mojokerto, dan desainer Isyam Syamsi, yang seluruhnya dikerjakan di sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra Kota Mojokerto,” ungkap Ali Kuncoro.

 

Dengan kembali berpartisipasinya batik Kota Mojokerto di JMFW, diharapkan mampu memberi warna tersendiri dalam koleksi wastra batik nusantara, serta mampu mencuri hati pecinta dan penikmat wastra baik di tanah air maupun di seluruh pelosok dunia.

 

“Kami berharap batik Kota Mojokerto akan semakin eksis, dikenal tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga Internasional. Sehingga perajin batik Kota Mojokerto semakin bertumbuh, berkembang dan berdampak,” terang sosok yang akrab disapa Mas Pj tersebut.

 

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Ani Wijaya menambahkan, dari 16 look yang akan ditampilkan dalam JMFW 2025, 12 look diantaranya dikerjakan oleh desainer lokal, sementara 4 look lainnya oleh desainer Isyam Syamsi.

 

“12 look dikerjakan oleh 4 pembatik, 6 desainer fesyen, 6 desainer kriya, serta 8 desainer alas kaki Kota Mojokerto yang telah dibimbingan intensif dan dikurasi oleh Kemenperin dan Kemenparekraf. Untuk 4 look lainnya oleh desainer Isyam Syamsi,” bebernya. (Jay)

Sumber