Latar Belakang Sejarah Bijoya Dashami

Asal muasal Durga Puja yang berpuncak pada Bijoya Dashami dapat ditelusuri kembali ke zaman dahulu kala. Festival ini berkembang dari festival panen awal menjadi acara keagamaan dan budaya besar. Menurut mitologi Hindu, trinitas Brahma, Wisnu, dan Maheshwara menciptakan Dewi Durga untuk mengalahkan iblis Mahishasura, yang menjadi kebal terhadap dewa laki-laki.

Festival Bijoya Dashami berakar pada pertempuran mitologis ini. Dipercaya bahwa Dewi Durga bertarung dengan Mahishasura selama sembilan hari dan akhirnya mengalahkannya pada hari kesepuluh, yang diperingati sebagai Bijoya Dashami. Selama berabad-abad, festival ini telah berkembang, menggabungkan variasi regional dan nuansa budaya dengan tetap mempertahankan makna spiritual intinya.

Signifikansi Bijoya Dashami

Signifikansi Bijoya Dashami

Bijoya Dashami memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Hindu. Pada intinya, ini melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan, yang diwujudkan dalam kemenangan Dewi Durga atas Mahishasura. Kemenangan ini bukan hanya sebuah peristiwa mitologis namun sebuah metafora yang kuat untuk perjuangan abadi antara kebenaran dan kejahatan dalam hidup kita.

Festival ini juga melambangkan kekuatan Shakti, atau energi ilahi feminin. Dewi Durga, dengan sepuluh tangannya masing-masing memegang senjata berbeda, melambangkan sifat kekuatan feminin yang beraneka segi dan kemampuannya melawan berbagai bentuk kejahatan. Secara budaya dan sosial, Bijoya Dashami berfungsi sebagai waktu pembaruan dan penguatan ikatan. Ini adalah masa di mana orang mencari berkah, memaafkan keluhan masa lalu, dan menantikan awal yang baru.

Ritual dan Perayaan Bijoya Dashami

Ritual Bijoya DashamiRitual Bijoya Dashami

Bijoya Dashami mencakup serangkaian ritual. Beberapa ritual populer dan umum diberikan di bawah ini.

Sindur Khela

Salah satu ritual Bijoya Dashami yang paling ikonik adalah Sindur Khela. Dalam tradisi ini, wanita yang sudah menikah mengaplikasikan warna merah terang (sindur) pada berhala Dewi Durga dan kemudian pada satu sama lain. Ritual ini dipercaya membawa kebahagiaan perkawinan dan umur panjang. Sindur berwarna merah cerah menciptakan suasana hidup dan penuh warna, melambangkan kekuatan kewanitaan ilahi pemberi kehidupan.

Perendaman idola (Visarjan)

Penyelaman patung Durga yang dikenal dengan nama Visarjan merupakan upacara yang menyentuh dan penting. Para penyembah membawa patung itu dalam prosesi ke sungai atau badan air terdekat, di mana patung itu dibenamkan. Tindakan ini melambangkan kembalinya Durga ke kediaman surgawinya dan persatuannya dengan Dewa Siwa.

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan dampak lingkungan dari praktik ini semakin meningkat, sehingga mengarah pada penggunaan bahan ramah lingkungan untuk pembuatan berhala.

Salam dan Pertemuan Bijoya

Bijoya Dashami adalah waktu untuk komunitas dan kebersamaan. Orang-orang mengunjungi teman dan keluarga, bertukar salam dan permen. Ungkapan “Shubho Bijoya” biasanya digunakan untuk menyampaikan harapan akan tahun sejahtera. Pertemuan ini memperkuat ikatan sosial dan menumbuhkan semangat komunitas.

Variasi Regional Bijoya Dashami

Meskipun inti dari Bijoya Dashami tetap sama, perayaannya berbeda-beda di setiap wilayah. Di Benggala Barat, hal ini ditandai dengan perpisahan yang tulus kepada sang dewi. Di India Utara, bertepatan dengan klimaks pertunjukan Ramlila, merayakan kemenangan Lord Rama atas Rahwana.

Perjalanan Sepuluh Hari Durga Puja

Bijoya Dashami adalah hari terakhir dari sepuluh hari festival Durga Puja. Setiap hari festival ini memiliki makna khusus:

  • Mahalaya: Doa untuk Dewi Durga
  • Shasti: Menyambut Dewi
  • saptami: Awal dari puja utama
  • Astami: Hari yang paling mulia untuk beribadah
  • Navami: Hari terakhir ibadah
  • Dashami (Bijoya Dashami): Berpisah dengan Dewi

Bijoya Dashami berfungsi sebagai puncak emosional dan spiritual dari perjalanan ini, menandai akhir dari persinggahan sang dewi di bumi dan awal kembalinya dia ke tempat tinggal surgawinya.

Perayaan Zaman Modern

Di dunia sekarang ini, festival Bijoya Dashami telah beradaptasi dengan perubahan zaman dengan tetap mempertahankan inti spiritualnya. Festival di perkotaan sering kali menampilkan pandal besar (bangunan sementara) dan program budaya yang rumit, sementara di daerah pedesaan mungkin lebih banyak mempertahankan tradisi tradisional. Teknologi dan media sosial telah mengubah cara orang menikmati festival ini.

Streaming langsung puja, darshan virtual, dan pidato online telah menjadi hal biasa, terutama mengingat peristiwa global baru-baru ini. Pergeseran digital ini juga membuat festival ini lebih mudah diakses oleh non-Hindu, sehingga mendorong pertukaran dan pemahaman budaya.

Dampak Budaya Bijoya Dashami

Sejarah Bijoya DashamiSejarah Bijoya Dashami

Bijoya Dashami dan festival Durga Puja mempunyai dampak besar pada seni, sastra, dan musik. Mereka menginspirasi karya seni yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari lukisan tradisional hingga instalasi modern. Festival ini juga memainkan peran penting dalam perekonomian, meningkatkan sektor-sektor seperti pariwisata, kerajinan tangan, dan bisnis lokal.

Perlu diperhatikan bagaimana festival ini memfasilitasi pertukaran budaya. Pandal Durga Puja sering kali menampilkan bakat seni, menarik pengunjung dari berbagai latar belakang, dan menumbuhkan semangat inklusivitas.

Tantangan dan Kontroversi

Meskipun Bijoya Dashami tetap menjadi tradisi yang dicintai, namun menghadapi tantangan modern. Kepedulian terhadap lingkungan terkait pencelupan berhala telah menyebabkan peningkatan kesadaran dan upaya untuk menggunakan bahan ramah lingkungan. Komersialisasi festival ini juga menjadi perdebatan, beberapa orang berpendapat bahwa hal itu melemahkan esensi spiritual festival.

Menyeimbangkan tradisi dengan modernitas masih merupakan tantangan yang terus-menerus. Banyak komunitas menemukan cara inovatif untuk melestarikan nilai-nilai inti festival sambil beradaptasi dengan kebutuhan dan kepekaan kontemporer.

Festival Global Bijoya Dashami

Bijoya Dashami telah melampaui batas-batas geografis, dengan perayaan yang meriah di negara-negara dengan populasi diaspora India yang signifikan. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, festival-festival ini berfungsi sebagai cara bagi komunitas ekspatriat untuk terhubung dengan akar budaya mereka.

Festival-festival global ini seringkali beradaptasi dengan konteks lokal, menggabungkan unsur-unsur budaya tuan rumah namun tetap mempertahankan esensi tradisi. Perpaduan budaya ini tidak hanya melestarikan warisan tetapi juga mendorong pemahaman lintas budaya.

Bawa pulang

Bijoya Dashami berdiri sebagai bukti kekuatan tradisi dan spiritualitas yang abadi di dunia modern. Ini melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan, kekuatan energi feminin, dan pentingnya komunitas dan pembaruan.

Saat kita mengucapkan selamat tinggal kepada Dewi Durga setiap tahun, kita diingatkan akan siklus kehidupan dan harapan abadi untuk hari esok yang lebih baik.

Baik dirayakan di jalanan sibuk Kolkata atau di pusat komunitas kecil di tengah dunia, Bijoya Dashami terus menyentuh hati dan mempersatukan masyarakat. Hal ini tetap menjadi benang merah dalam kekayaan budaya Hindu, merangkai mitos, ritual, dan kehidupan kontemporer menjadi sebuah perayaan yang bergema lintas generasi dan batas negara.



Sumber