Google telah mengumumkan peralihan penggunaan energi nuklir untuk menggerakkan pusat datanya yang membutuhkan energi dalam jumlah besar untuk beroperasi.

Dalam sebuah pernyataan, raksasa teknologi tersebut telah menandatangani kesepakatan dengan Kairos Power untuk menggunakan reaktor nuklir kecil untuk menggerakkan pusat data besar AI miliknya.

Kemitraan ini diharapkan dapat mengoperasikan reaktor pertama pada akhir dekade ini, dan reaktor lainnya akan menyusul pada tahun 2035.

Pusat Data Google

Mengapa Google Beralih ke Energi Nuklir?

Kesepakatan ini menyoroti meningkatnya minat perusahaan-perusahaan teknologi terhadap energi nuklir karena nuklir merupakan sumber energi yang bebas karbon dan dapat diandalkan untuk infrastruktur AI.

Perusahaan tersebut baru-baru ini mengakui adanya lonjakan emisi karbon dalam laporan lingkungan tahunannya yang diterbitkan pada bulan Juli.

Limbah Nuklir, Persetujuan & Lainnya

Langkah ini menimbulkan kekhawatiran dari organisasi-organisasi sipil bahwa penggunaan tenaga nuklir dalam skala besar akan menghasilkan limbah radioaktif.

Apalagi pembangunan reaktor ini memerlukan persetujuan dari Komisi Regulasi Nuklir AS yang belum selesai.

Sumber