Influencer digital Maya Massafera menyedot perhatian saat memperkenalkan pacar barunya dalam episode “Maya’s Vlog” yang dipublikasikan di akun Instagram miliknya, Kamis (17) ini. Dalam publikasinya, Maya mengangkat topik hubungan non-monogami, mengangkat pertanyaan tentang kesetiaan dan kecemburuan dalam kemitraan modern.

Video tersebut mendapat dampak besar di media sosial, terutama karena pertanyaan langsung dari influencer tentang pembukaan hubungan. Dialog ini tidak hanya membuat penasaran para pengikut Maya, tetapi juga mengangkat diskusi yang lebih luas tentang berbagai cara menjalani hubungan saat ini.

Apa hubungan non-monogami itu?

Hubungan non-monogami mengacu pada kemitraan penuh kasih di mana individu dapat memiliki lebih dari satu pasangan secara bersamaan, dengan konsensus dan sepengetahuan semua orang yang terlibat. Bentuk perwujudannya berbeda-beda, mulai dari poliamori hingga hubungan terbuka, yang tingkat komitmen dan aturannya berbeda-beda sesuai preferensi pribadi masing-masing pasangan.

Jenis hubungan ini terkenal karena menantang konvensi sosial tradisional, yang cenderung menghargai monogami. Penelitian menunjukkan bahwa, bagi sebagian orang, model ini dapat memberikan kepuasan emosional yang lebih besar, karena model ini menghilangkan tekanan eksklusif dari hubungan.

Apa manfaat dan tantangannya?

Manfaat hubungan non-monogami dapat mencakup kebebasan pribadi yang lebih besar, keaslian, dan komunikasi yang lebih mendalam antar pasangan. Berbagi pengalaman dengan banyak orang, bagi sebagian orang, dapat memperkaya ikatan emosional dan mengurangi perasaan kepemilikan dan kecemburuan.

Namun hubungan ini bukannya tanpa tantangan. Komunikasi yang jelas dan terbuka sangat penting untuk mencegah emosi seperti rasa tidak aman dan iri hati menyebabkan perpecahan. Selain itu, semua orang yang terlibat harus selaras mengenai harapan, batasan, dan kesepakatan yang ditetapkan agar dinamika berjalan sehat.

Hubungan masa kini

Meningkatnya diskusi tentang hubungan non-monogami menunjukkan perubahan persepsi kolektif tentang cinta dan komitmen. Evaluasi ulang terhadap model tradisional ini mencerminkan, sebagian, transformasi budaya dan sosial yang memprioritaskan individualitas, saling menghormati dan kesetaraan dalam hubungan.

  • Pengurangan konflik yang disebabkan oleh kecemburuan.
  • Promosi kebebasan dan individualitas.
  • Penekanan lebih besar pada komunikasi yang jujur.



Sumber