Musim hujan, yang terjadi di Brazil antara bulan Oktober dan Maret, menandai fase penting bagi peternak: merencanakan musim kawin. Fase ini strategis untuk memusatkan aktivitas reproduksi kawanan pada waktu yang mengoptimalkan produksi, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pengelolaan dan produktivitas yang lebih baik.

Dalam wawancara dengan program tersebut Rontgen ternakdokter hewan Octaviano Neto menjelaskan bagaimana musim kawin dapat dipengaruhi oleh faktor iklim, seperti kekeringan yang berkepanjangan, dan menyoroti pentingnya perencanaan dan perawatan kesehatan selama periode ini. “Sapi dengan kondisi tubuh yang lebih rendah akibat padang rumput yang rusak akibat kekeringan, memiliki kapasitas reproduksi yang lebih rendah. Ini secara langsung mempengaruhi tingkat kehamilan dan hasil selanjutnya,” ujarnya.

Faktor yang mengganggu efisiensi reproduksi

Selain kondisi iklim, dokter hewan menyoroti bahwa nutrisi merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi efisiensi reproduksi. Nutrisi yang cukup, terutama pada musim hujan, saat kondisi padang rumput membaik, akan meningkatkan kesuburan sapi. Kesehatan juga merupakan hal penting lainnya, karena penyakit reproduksi, cacingan, dan kutu, yang cenderung meningkat seiring kembalinya hujan, dapat membahayakan tingkat kehamilan.

Octaviano juga menyoroti pentingnya pemeriksaan andrologi pada sapi jantan yang harus dilakukan antara 30 hingga 60 hari sebelum dimulainya musim kawin untuk memastikan pejantan mampu membuahi betina dan mencapai hasil yang diinginkan.

Memantau dan mengevaluasi hasil

Dokter hewan menjelaskan bahwa, untuk menilai keberhasilan musim kawin, penting untuk melakukan diagnosis kehamilan kira-kira 35 hingga 40 hari setelah betina terpapar dengan jantan. Tingkat kehamilan merupakan salah satu indikator utama efisiensi proses. Selain itu, peternak harus memantau penyapihan anak sapi dan menghitung jumlah kilogram anak sapi yang disapih per sapi yang mengalami reproduksi, yang menurut Neto, merupakan metrik terbaik untuk keberhasilan musim kawin.

Perencanaan yang cermat dan perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi reproduksi sangat penting untuk menjamin keberhasilan peternakan sapi potong, sehingga menghasilkan produktivitas dan keuntungan yang lebih besar bagi para peternak.

Sumber