Ungkapan “Insya Allah” sering kali digunakan oleh umat Islam ketika berjanji atau merencanakan sesuatu, sebagai bentuk pengakuan bahwa hanya Allah yang dapat memastikan segala sesuatu terjadi. Sayang terkadang ini dijadikan oleh oknum sebagai basa-basi untuk pemanis dalam pergaulan tanpa ada komitmen untuk memenuhinya.

Sultra1news – Ayat dalam Al-Qur’an, Surah Al-Kahfi (18 :23-24) menegaskan pentingnya menyertakan kehendak Allah dalam setiap rencana:

{وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا (23) إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا (24)}

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,’ kecuali (dengan menyebut): ‘Insya Allah.’ Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberi petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.’

Teladan dari Abdullah bin Mas’ud
Para sahabat Abdullah bin Mas’ud Ra. berkata:

إِذَا وَعَدَ فَقَالَ إِنْ شَاءَ اللهُ لَمْ يُخْلِفْ

Makna Insya Allah
Insya Allah bukan sekadar basa-basi atau formalitas. Ini adalah pengakuan akan keterbatasan manusia dan ketergantungan sepenuhnya kepada kehendak Allah. Menyertakan “Insya Allah” dalam janji dan rencana bukan hanya menunjukkan kerendahan hati, tetapi juga pengingat bahwa segala sesuatu di dunia ini terjadi atas izin dan kehendak Allah semata.

Menggunakan “Insya Allah” dengan benar berarti tidak hanya mengucapkannya, tetapi juga benar-benar meyakini dan mengimplementasikan prinsip ini dalam setiap tindakan dan rencana.

Ini membantu kita untuk lebih berhati-hati dalam berjanji, lebih jujur, dan lebih bertanggung jawab dalam memenuhi janji kita.Dengan demikian, kita menghormati kehendak Allah dan membangun kepercayaan serta kredibilitas di antara sesama manusia.

“Insya Allah” adalah ungkapan penuh makna yang mencerminkan ketundukan total kepada kehendak Allah. Belajar dari contoh para sahabat, khususnya Abdullah bin Mas’ud Ra., kita dapat memahami pentingnya menjadikan “Insya Allah” sebagai komitmen yang tulus dan serius dalam setiap aspek kehidupan kita. (MBS)

Sumber