Penjaga Taman Nasional (NPS) pada hari Rabu menemukan mayat seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang terjatuh ratusan kaki hingga tewas di Grand Canyon.

“Di kawasan ini, orang-orang ini melakukan pendakian di luar jalur yang merupakan hal biasa bagi banyak pengunjung kami di sini,” Joelle Baird, petugas urusan masyarakat Taman Nasional Grand Canyon, mengatakan kepada CBS News dilaporkan. Staf Taman Nasional Grand Canyon mengatakan bahwa semua pengunjung harus menjaga “jarak aman setidaknya enam kaki (2 m) dari tepi tepian dan tetap berada di belakang pagar dan pagar jika ada pemandangan.”

Indiana Bible College di Indianapolis mengatakan bahwa Meija adalah seorang mahasiswa di institusi mereka dalam sebuah postingan di media sosial.

“Dia dikenal karena senyumnya yang hangat dan semangatnya yang lembut, dan ketidakhadirannya akan sangat dirasakan oleh semua orang yang mengenalnya. Mari kita berdoa bersama untuk seluruh keluarga Mejia di masa sulit ini. Semoga Tuhan memberikan kenyamanan dan kedamaian bagi semua yang berduka,” tulis pihak kampus di Facebook.

Gereja Pantekosta Turning Point mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa pemuda itu sedang “dalam perjalanan misi” di Grand Canyon dan meminta masyarakat untuk “menjaga keluarga Mejia dalam doa Anda.”

Ranjith Varma, seorang pria berusia 55 tahun, meninggal di taman nasional setelah mencoba melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain pada bulan September 2023. Seorang pendaki wanita berusia 57 tahun meninggal di taman tersebut karena suhu di luar meningkat. angka tiga digit pada Juli 2023. Mary Kelley, seorang wanita berusia 68 tahun, meninggal setelah jatuh ke jeram arung di taman nasional pada Maret 2022.



Sumber