Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait, pada hari Kamis berbagi rencana Qatar untuk membangun perumahan bagi kelas menengah ke bawah di Indonesia.
“Kami siap dengan regulasi dan lahan (untuk Qatar). Mereka bilang ingin membangun perumahan untuk kelas menengah ke bawah,” katanya.
Menurut Menko, program perumahan tersebut akan menggunakan lahan negara, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Tanah tersebut akan disediakan oleh negara, sesuai amanat Presiden, dengan menggunakan hukum Indonesia juga,” katanya.
Dia menginformasikan bahwa kedua negara telah sepakat untuk bekerja sama dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) di sektor perumahan tentang pendanaan satu juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Penandatanganan MoU disaksikan Prabowo dan dilakukan antara Sirait dan investor Qatar Sheikh Abdul Aziz Al Thani di Istana Merdeka, Jakarta.
Pendanaan tersebut akan disediakan di bawah skema pemerintah-ke-pemerintah antara Qatar dan Indonesia.
Dengan kerja sama tersebut, Qatar menjadi investor asing pertama yang mengikuti program prioritas Prabowo untuk membangun tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah setiap tahunnya.
Perumahan tersebut akan muncul di lahan milik lembaga dan kementerian, seperti badan usaha milik negara (BUMN) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, demikian informasi Sirait.
Dikatakannya, penyediaan lahan akan dilakukan melalui kerja sama agar pembangunan satu juta rumah bisa segera dimulai untuk memenuhi target.
Ia menambahkan, lahan yang dituju akan difokuskan di perkotaan mengingat prioritas pemerintah untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat perkotaan.
Menteri kemudian menekankan pentingnya upaya dan tekad dalam pembangunan perumahan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan, antara lain dalam hal memastikan ketersediaan lahan, efisiensi, pengurangan pajak, dan kemudahan perizinan.