Perdana Menteri Lee Hsien Loong dari Singapura dan Presiden Joko Widodo dari Indonesia berkumpul di Bogor, Indonesia untuk pertemuan para pemimpin Singapura dan Indonesia, pertemuan ketujuh dan terakhir mereka sebagai pemimpin. Retret tahunan, bukti komitmen abadi terhadap hubungan bilateral, telah dilanjutkan setelah jeda karena pandemi Covid-19.

Para pemimpin merayakan berlakunya perjanjian baru-baru ini di bawah kerangka kerja yang diperluas, termasuk Perjanjian Amandemen Perbatasan, Perjanjian Ekstradisi Buronan, dan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan, yang membahas masalah-masalah lama dan menggarisbawahi semangat kerja sama antara kedua negara. Kedua pemimpin menegaskan komitmen mereka terhadap kelancaran implementasi perjanjian ini.

Menyadari ikatan ekonomi yang kuat, dengan investasi Singapura di Indonesia melebihi A$74 miliar, para pemimpin menyambut baik perpanjangan perjanjian pembiayaan bilateral antara Otoritas Moneter Singapura dan Bank Indonesia. Mereka juga menyaksikan penandatanganan joint update on defense cooperation, yang menyoroti kelanjutan kerja sama dalam masalah pertahanan.

Memanfaatkan peluang baru untuk kerja sama, para pemimpin menyoroti potensi ekonomi hijau dan menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pemberdayaan Masyarakat di Ekosistem Bakau, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap ketahanan lingkungan. Mereka juga berkomitmen untuk mengembangkan perdagangan listrik lintas batas dan menjajaki kerja sama dalam penangkapan dan penyimpanan karbon.

Di bidang transformasi digital, kedua negara menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama transformasi digital dan mengumumkan peluncuran program Tech: X, memfasilitasi pertukaran profesional teknologi untuk meningkatkan inovasi dan kesiapan tenaga kerja.

Perdana Menteri Lee mengucapkan terima kasih atas kontribusi Presiden Joko Widodo terhadap hubungan bilateral, menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan Singapura terhadap lintasan pertumbuhan Indonesia. Para pemimpin menyatakan keyakinannya bahwa generasi mendatang akan menjaga dinamika kerja sama yang didasarkan pada saling pengertian dan hubungan interpersonal yang solid.

Saat Perdana Menteri Lee mengakhiri retret kepemimpinan terakhirnya dan kunjungan luar negerinya, persahabatan abadi antara Singapura dan Indonesia tetap menjadi landasan stabilitas dan kemakmuran regional.

Acara ini menandai momen penting dalam kemitraan berkelanjutan antara dua negara dinamis yang berkomitmen untuk mengatasi tantangan bersama dan saling mendukung pertumbuhan di panggung internasional.