Jakarta. GP Ansor, cabang pemuda organisasi Islam Nahdlatul Ulama, berencana mengumpulkan seluruh diasporanya yang tersebar di 20 negara.

Addin Jauharudin, ketua pengurus besar GP Ansor, berharap pertemuan ini dapat memotivasi para diaspora untuk berinovasi bagi Indonesia.

“Diaspora kami akan membentuk forum yang memungkinkan para pemuda Nahdlatul Ulama berbagi pemikiran mereka tentang bagaimana mereka membuat inovasi di berbagai bidang, baik itu teknologi, konstruksi, bioteknologi, dan lingkungan,” kata Addin dalam pertemuan kelompok tersebut di Malaysia.

“Jejaring ini akan membuka jalan bagi sekelompok akademisi dan profesional untuk bekerja sama memikirkan bagaimana mereka dapat berkontribusi bagi Indonesia. … Begitu mereka kembali ke Indonesia, mereka dapat terhubung dengan pemerintah dan industri untuk membuat beberapa terobosan,” kata Addin.

Menurutnya, best practice dari berbagai negara harus bisa direplikasi di Indonesia. Misalnya, manajemen layanan publik Eropa, konstruksi Malaysia, pertanian Bangkok, dan teknologi China. Di bawah kepemimpinan Yaqut Cholil Qaumas, GP Ansor telah mendirikan enam cabang di luar negeri di Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, Mesir, Taiwan, dan Jepang. Grup ini berencana untuk memperluasnya ke 20 negara dengan membentuk duta Ansor.

“Kami sedang mempersiapkan duta besar global untuk membangun kemitraan strategis dengan mitra di Jepang, China, Korea, Timur Tengah, AS, dan Eropa,” kata Addin.