Pemerintah telah mengklasifikasikan 15 fasilitas peleburan mineral dengan total investasi Rp248, 75 triliun ($15, 5 miliar) sebagai proyek strategis nasional, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan pada hari Selasa.

Pabrik peleburan ini, sebagian besar masih dalam pembangunan, memiliki kapasitas tahunan gabungan sebesar 2,57 juta ton feronikel, 3 juta ton alumina tingkat pabrik peleburan, 680.000 ton katoda tembaga, dan 1,6 juta ton besi kasar, kata Airlangga di Jakarta.

Proyek bernilai miliaran dolar ini mencakup dua pabrik peleburan operasional: satu dioperasikan oleh Virtue Dragon Nickel Industry dengan investasi Rp30, 3 triliun dan satu lagi oleh Well Harvest Winning Alumina Refinery dengan investasi Rp5, 79 triliun.

Proyek dengan nilai investasi terbesar antara lain tiga smelter yang dioperasikan oleh Bahodopi Nickel Smelting Indonesia, Vale Indonesia Blok Bahodopi, Kolaka Nickel Indonesia, dan Vale Indonesia Blok Pomalaa, dengan total investasi sebesar Rp 95,29 triliun.

Selain itu diklasifikasikan sebagai proyek strategis nasional adalah dua smelter yang dibangun oleh Freeport Indonesia dan Aneka Tambang dengan investasi gabungan sebesar Rp38, 35 triliun, yang dijadwalkan mulai beroperasi akhir tahun ini.

Tiga smelter lagi akan beroperasi tahun depan: Alchemist Metal Industry dengan investasi Rp4 triliun, Amman Mineral Nusa Tenggara (Rp15 triliun), dan Dinamika Sejahtera Mandiri (Rp17, 4 triliun).

Daftar tersebut juga mencakup tiga smelter yang dioperasikan oleh Ceria Nugraha Indotama, Wanxiang Nickel Indonesia, Artabumi Sentra Industri, dan Artha Mining Industry, dengan investasi gabungan sebesar Rp 35 triliun.

Diklasifikasikan sebagai proyek strategis nasional berarti smelter ini mendapat perlindungan keamanan dan keistimewaan lainnya dari negara.