Sultra1news – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalsel mendorong percepatan pengembangan akses keungan dengan budidaya padi Apung yang sekarang sedang digalakan pemerintah daerah.

Hal ini penting dan perlu didukung semua pihak, karena kedepan jika usaha berhasil Kalsel akan menjadi lumbung padi dan penyuplai beras di IKN.

“Alasan OJK mendorong pengembangan teknologi ini karena selain prospek juga cukup menjajikan daerah menjadi penghasil padi seperti lahan gambut yang selama ini kurang dimaksimalkan, bisa dipakai untuk lahan pertanian dengan median, dengan tanam padi apung,’’ ungkap Ketua OJK Kalsel Agus Maiyo pada acara Media Update, Perkembangan Sektor Keuangan Provinsi Kalsel 2024 bersama Forum Wartawan Ekonomi Kalsel, di Haka Kaffe Banjarmasin, Senin (30/9/2024).

Ia juga memaparkan proyek perdana akan dilaksanakan di Desa Muning dan Siang Gantung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jika satu hektar bisa menghasilkan 6, atau, hingga 8 Ton dan setahun bisa panen hingga 3 sampai 4 kali tentu Kalsel akan surplus. Karena dengan tanam di median tak terpengaruh dengan cuaca.

Jadi, dengan dengan dukungan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan yang terlibat, penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) pengembangan budi daya padi apung telah dilaksanakan pada 25 September dan 27 September diharapkan hasilnya sesuai rencara sehingga harapan Kalsel penyuplai bahan beras di IKN tak perlu dikhawatirkan lagi.

“Pengembangan percepatan ini diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi baru dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat Kalsel yang sekarang terus didukung semua pihak termasuk pembiayan dari perbangkan,” harap Agus Maiyo.

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalsel telah mencatat, penyaluran kredit melalui program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) posisi Juni 2024 telah dimanfaatkan oleh 4.955 debitur di Kalimantan Selatan, dengan total penyaluran sebesar Rp 52 miliar.

Sementara itu, edukasi yang dilaksanakan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Kalsel ada sebanyak 29 kegiatan, penyaluran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebanyak 2.420 hektare area pertanian, dan pembukaan rekening Simpanan Pelajar (SimPel) kepada 10.432 pelajar.

Ia menegaskan, bahwa OJK Provinsi Kalsel senantiasa menjaga kinerja sektor jasa keuangan, agar mampu berkontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Kalsel.

Sementara itu dalam penilaiannya, kinerja sektor jasa keuangan Provinsi Kalsel terjaga stabil per triwulan II 2024, yang tumbuh 4,81%. (SU)

Sumber