Columbus mendarat di Pulau Guanahaní
Columbus mendarat di pulau Guanahaní. Kredit: John Vanderlyn / Domain Publik

Banyak yang percaya bahwa St. Brendan, seorang biarawan Irlandia, menemukan bagian Amerika jauh sebelum Christopher Columbus tiba pada tahun 1492. Yang lain berpendapat bahwa dia mungkin telah mendarat di pulau-pulau seperti Canaries, Azores, atau Madeira. Namun, catatan kuno Irlandia tidak menjelaskan dengan jelas ke mana dia sebenarnya pergi.

Beberapa peneliti mengklaim bahwa kelompok seperti Fenisia, Jepang, Cina, dan Basque tiba jauh sebelum Columbus, mengikuti penduduk asli Amerika, menurut Waktu Irlandia.

Namun, bagian sejarah ini hanya memberikan sedikit bukti kuat. Oleh karena itu, mitos berkembang seiring dengan teori dan fakta yang dapat dipercaya. Beberapa mitos ini disebarkan oleh para sejarawan dengan keyakinan atau agenda pribadi. Lainnya datang dari orang-orang yang sengaja mengarang cerita palsu.

Meski begitu, menjajaki kontak awal dengan Amerika penting bagi para sejarawan. Pada satu titik, orang-orang percaya bahwa pemukiman Norse Leif Erikson di Vinland hanyalah sebuah legenda yang membawa bangsa Viking melewati musim dingin yang panjang. Bahkan peta Norse tahun 1440 yang menunjukkan pantai Amerika Utara pernah dianggap fiksi, seperti dilansir Waktu Irlandia.

Pada tahun 1960, para arkeolog menemukan sisa-sisa desa Norse di L’Anse aux Meadows, yang terletak di Newfoundland, sebuah pulau di Kanada. Situs ini sekarang dianggap sebagai satu-satunya bukti jelas, di luar Greenland, bahwa benua lain telah mencapai benua Amerika sebelum Columbus.

Dokumenter Arab “Kami Menemukan Amerika Sebelum Columbus”

Pembuat film Arab Saudi Khalid Abualkair telah merilis film dokumenter berjudul “Kami Menemukan Amerika Sebelum Columbus.” Film ini mengeksplorasi gagasan bahwa bangsa Arab di Andalusia dan kerajaan Islam Mali mungkin telah mencapai benua Amerika berabad-abad sebelum Columbus.

Bagian penting dari klaim tentang orang Arab di Andalusia ini berasal dari karya sejarawan Luisa Isabel Álvarez de Toledo y Maura, Duchess of Medina Sidonia ke-21 di Spanyol. Dikenal sebagai “Duchess Merah” karena penentangannya terhadap diktator Franco—yang memenjarakan dan kemudian memecatnya—dia mewarisi salah satu arsip pribadi terbesar di Eropa.

Melalui penelitiannya, ia menjadi yakin bahwa orang-orang Arab di Andalusia, yang sekarang menjadi Andalusia di Spanyol modern, dan Maroko telah sering menemukan dan melakukan perjalanan ke bagian utara Amerika Selatan.

Wanita bangsawan itu mengklaim bahwa arsipnya menyimpan referensi awal tentang tanaman asli Amerika, termasuk jagung dan lada, jauh sebelum kedatangan Columbus. Dia menerbitkan dua buku yang menguraikan teorinya. yang pertama, Itu Bukan Kamimuncul pada peringatan 500 tahun pelayaran Columbus, dengan sengaja menimbulkan kontroversi.

Film dokumenter Abualkair juga mengeksplorasi potensi hubungan pra-Columbus lainnya: kisah Abu Bakr II, raja Mali pada abad ke-14. Sebagai Mansa Mali, Abu Bakar II menguasai sebagian besar Afrika Barat, wilayah yang terkenal dengan kekayaan emasnya yang melimpah. Perjalanannya menambah lapisan teori kontak awal Muslim dengan Amerika.

Sumber